Sabtu, 10 December 2011 23:08 Bogorplus.com
Selain menggelar Teater Karung dengan tema tawuran
topeng, Fakultas Sastra Universitas Pakuan(Unpak) Bogor juga menggelar
workshop mengenai tata cara penyutradaraan film.
Bram Gerung, selaku praktisi kesenian Bogor ikut berpartisipasi
sebagai narasumber dalam workshop tersebut. Ia menjelaskan, para
mahasiswa dan pelajar harus mempunyai dasar membuat naskah terlebih
dahulu sebelum menjadi seorang sutradara. Analisa dibutuhkan untuk
menampilkan hal-hal yang ingin diungkapkan dalam naskah.
Namun sebelum menganalisa, para mahasiswa dan pelajar dianjurkan
meninjau dengan cara minimetis atau sesuai dari kejadian secara realis
sekaligus cermin kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, jika ditinjau dari pragmatis, maka naskah tersebut akan
berbicara dan langsung mempunyai efek kepada orang lain, misalnya karya
yang mengkritisi pemerintahan. Pengarang akan melakukan hal tersebut
untuk mengkritisi sebuah pemerintahan dalam format komedi atau pun
realis.
Sedangkan, ditinjau dari ekspresi, visi dan ide yang semata-mata
ekspresi dari pengarang biasanya ditemukan dalam sebuah naskah yang
lebih bersifat ekspresif. Hal tersebut dapat ditemukan dalam karya
Suryanis dan absolut yang merupakan ekspresi dari pengarang sehingga
menemukan format yang cocok dituangkan ke dalam sebuah media.
"Hal tersebut lebih banyak digambarkan seperti komedisatir serta yang
lainnya dan biasanya efek tersebut langsung dirasakan penonton," jelas
pria lulusan Unpak jurusan Hukum tahun 1984, kepada bogorplus.com, Sabtu
(10/12/11), di ruang Auditorium Unpak Bogor.
Ia menambahkan, dari semua tinjauan baru tersebut, sutradara dapat
memilih salah satu kategori yang dijelaskan sebelumnya. Kemudian, naskah
yang sudah dibuat dapat menentukan apa persoalannya, pemerannya dan
siapa tokoh utamanya, minimal kapan dan apa yang terjadi pada tokoh
utama itu.
Naskah tetap berpatokan pada lima W dan satu H (5W+1H) seperti apa,
kapan, dimana, siapa, mengapa dan bagaimana. Apabila itu semua dapat
terjawab dari sutradara, maka ia pun dapat menentukan siapa pemain yang
cocok memerankan tokoh dalam naskah tersebut.
Ia berharap kepada mahasiswa dan pelajar yang ingin menjadi seorang
sutradara, harus mempelajari hal-hal dasar mengenai penyutradaraan dan
nantinya dapat menemukan cara untuk memilih pemain serta segala hal yang
berhubungan dengan naskah. “Intinya tetap belajar,” tandasnya.
Oleh : Januari Angka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar